Remaja adalah harapan dan tumpuan
segala orang tua dan remaja adalah generasi perubah bangsa. Dengan remaja suatu
bangsa akan menjadi baik apabila pemudanya yang
memipin juga baik, tetapi jika pemudanya jelek moral dan perilakunya pasti Negara
atau suatu masyarakat tersebut akan rusak juga dipimpin oleh remaja yang sudah rusak moralnya.
memipin juga baik, tetapi jika pemudanya jelek moral dan perilakunya pasti Negara
atau suatu masyarakat tersebut akan rusak juga dipimpin oleh remaja yang sudah rusak moralnya.
Diera Globalisasi ini, banyak pemuda
yang sering mengalami penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan, berjudi,
urak-urakan, ngebut-ngebut dijalanan, menggunakan narkoba, dan sampai pula
banyak yang melakukan seks bebas yang tentu saja itu sangat dilarang oleh agama
islam. Kita sebagai generasi yang islami harus berfikir rasionalistis agar umat
islam ini menjadi lebih baik dan lebih mulia dihadapan dan dipandangan Allah
SWT dan tidak menjadi jelek di hadapan Allah.
A. Definisi Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang
diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang
dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.
B. Ada beberapa contoh dan
gejala kenakalan remaja di desa sari jaya, negara batin kab. Way kanan
Beberapa contoh kenakalan remaja yang harus di hindari di
desa tersebut adalah sebagai berikut:
- Mengebut di
jalan, yaitu mengendarai mobil atau sepeda motor di tengah-tengah keramaian
kota dengan kecepatan di atas batas maksimal yang banyak dilakukan oleh pemuda
belasan tahun.
- Membentuk
kelompok-kelompok dengan aturan yang tidak etis, misalnya kelompok pergaulan
seks bebas.
- Membentuk
kelompok-kelomopok yang cenderung kea rah tindakan destruktif, misalnya kelompok
tawuran, pemerasan, atau narget (ngompas).
- Pengedaran
gambar-gambar porno di kalangan anak muda, baik dalam bentuk mejalah cabul,
cerita porno, maupun gambar-gambar lain yang merusak moral dan mental.
- Memakai dan
memasuki jaringan pemakaian dan pengedaran obat-obatan terlarang.
- Tindakan-tindakan
indisipliner di sekolah, di rumah, dan di tempat-tempat umum, misalnya sering
tidak masuk sekolah, tidak patuh kepada orang tua, melakukan tindakan coret-coret
atau perusakan di tempat-tempat umum.
- Melakukan
tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma
yang berlaku, misalnya pemerkosaan dan kumpul kebo
- Melakukan
tindakan kriminalitas lainnya, misalnya mencuri, merampok, dan membunuh.
Adapun beberapa gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal
yang mengarah pada kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut:
1) Anak-anak yang tidak disukai oleh
teman-temanya baik di sekolah maupun di tempat-tempat bermain sehingga anak
tersebut selalu menyendiri. Perilaku demikian, dapat menyebabkan kegoncangan
emosi sehingga dapat mengarahkan pada tindakan-tindakan yang melanggar nilai
dan norma yang berlaku.
2) Anak-anak yang suka atau biasa
menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau disekolah.
3) Anak-anak yang sering mengeluh,
dalam arti bahwa mereka mengalami masalah dan tidak sanggup mencari jalan
pemecahannya. Kondisi ini akan menyebabkan anak mencari jalan
kearah yang sering bersifat negative, misalnya minum-minuman keras, dan
menggunakan narkotika untuk menghilangkan masalah yang dihadapi. Akibatnya,
kondisi hidupnya makin hancur.
4) Anak-anak yang mengalami fobia dan
gelisah dalam bentuk melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak
normal.
5) Anak-anak yang suka dusta dan
bohong. Dusta dengan penyimpangan perilaku ini cenderung mempunyai kaitan yang
erat. Suatu kecenderungan umum apabila anak itu mempunyai mental suka dusta
atau pembohong, dia akan suka atau sering melakukan tindakan yang menyimpang.
C. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya
Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara
umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Intern
a) Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada
system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan
caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya
disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa
yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk
menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena
belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya
kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
b) Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara
fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya
kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum
teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang
yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi
hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan
akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama
sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
c) Faktor Status dan Peranannya di
Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum
yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari
penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks
narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak
tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak
dan terasingkan.
2. Faktor Ekstern
a. Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda
yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan
batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat
kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian
kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya.
Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya
kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang
tua kepada anaknya.
b. Kontak
Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat
terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan
memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.
Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum
atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar,
tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang
tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin
meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.
c Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga
menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku,
lebih-lebih apabila individunya bermental negative. Misalnya, melakukan
tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif
memperebutkan kepentingan ekonomi.
d. Faktor
Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan
mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa
mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik
(antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan
antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian
bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.
e. Faktor
Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam
teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk
akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik,
lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan
agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari
tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
D. Usaha Pencegahan Atau Pengurangan
Tingkat Kenakalan Remaja
Usaha-usaha pencegahan ini bisa dilakukna secara preventif
dan repretif. Baik usaha preventif maupun represif dapat dilakukan oleh lembaga
pemerintah atau lembaga swasta.
a Usaha
yang dilakukan oleh pemerintah dapat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1) Penerangan
tentang maslah generasi muda
2) Memberikan
sanksi yang tegas
3) Mendirikan
pusat-pusat pelatihan dan rehabilitasi
4) Mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan forma
b. Usaha
yang dilakukan oleh pihak sosial dapat meliputi organisasi kemasyarakatan
1) Mengadakan
kegiatan-kegiatan sosial melalui organisasi kemasyarakatan
2) Mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan swasta
3) Mendirikan
lembaga-lembaga sosial masyaraka RT dan RW
E. Usaha Yang Sifatnya
Bimbingan
Usaha ini dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Berusaha
untuk mengerti pribadi individu dan anak terus dibimbing agar lebih dapat
memahami cirri pribadi dan minatnya dalam menghadapi masa depannya.
2. Menanamkan
kesadaran agar anak bersemangat mencapai hasil sebaik-baiknya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Memberikan
simpati atau kasih sayang secukupnya dengan tindakan berlebihan.
4. Menanamkan
nilai-nilai spiritual atau nilai-nilai agama pada diri anak sebaik mungkin.
Untuk masalah ini, yang paling penting dan efektif adalah contoh keteladanan
dari orang tuanya sendiri untuk taat dalam beragama.
5. Menimbulkan
sikap mental suka membantu orang lain, atau anak terus dibimbing untuk
mempunyai jiwa kepedulian sosial yang tinggi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar